5 Mei 2012

Asuhan Keperwatan Peyroni


A.     Anatomi fisiologi

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjiBXt6GbE0fblg9U8D_kXM2lFO47FNHTj0_UU5UGz-QKZV-wyu-93kR43FdP3-03p_Fpz4ftMaeCAUtFyspyYEtSwBRPVWOEkOESy9SGZUJyTLA2ZKsEg4K9nbXIDJvbo65cOwYmYFlHtj/s320/penis-anatomy.jpgPenis adalah organ sexual pria. Organ tersebut terdiri dari : 2 ruangan atau bagian yang berbentuk silinder disebut corpora cavernosa ,Bagian ini berjalan sepanjang penis terdiri dari anyaman pembuluh darah dan banyk sekat-sekat.
Uretra, yaitu saluran yang
mengalirkan urin dan sperma, yang
berjalan dibagian bawah diantara
kedua corpora cavernosa.
Bagian yang berperan dalam ereksi yaitu, corpora caernosa, dua pembuluh darah arteri dan beberapa pembuluh darah vena dan serabut syaraf.
Glans Penis atau Kepala penis, berlokasi diujung penis, bagi yang belum disunat atau di sirkumsisi bagian ini tertutup oleh kulit atau frenulum.
Meatus, saluran keluar di ujung penis yang mengalirkan urin dan sperma.

*      Ereksi


https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjN6ww3ceZlgDKKOu-R_NPVZt9u9qTf_YKSJJ1CmbkIToX1PfwbQ2Sia42N7tCI1rSMjQgGjlwmAo3GvnqsLhZhOgiXwonKkDD_DfIIjWV0AEUecMV3W-FSX9cxRMhJhheFoNZuIBA7OXcW/s1600/ANATOMI+PENIS+EREKSI+&+TIDAK.jpg

Ereksi adalah suatu keadaan dimana penis menjadi mengeras dan bertambah ukuran baik panjang atau diameter.
Ereksi dimulai di otak kita. Stimulasi fisik atau rangsangan secara mental dapat menyebabkan serabut syaraf di otak mengirimkan sinyal kimiawi ke serabut syaraf yang berada di penis, kemudian memerintahkan pembuluh darah di penis menjadi rileks sehingga darah dapat mengakir bebas ke penis mengisi corpora cavernosa. Ketika darah berada di penis, daah akan terperangkap di corpora cavernosa dengan tekanan yang tinggi sehingga penis bisa “berdiri” atau ereksi. Rangsangan kimiawi dari otak ini berjalan teus menerus sehingga penis bisa ereksi berkelanjutan.
Ereksi menurun atau penis kembali mengecil jika darah yang terperangkap di penis tersebut dilepaskan kembali, sehingga tekanan di penis menurun, dan penis akhirnya menjadi lunak kembali.

B.     Definisi



Penyakit Peyronie adalah suatu keadaan dimana didapatkannya plak/indurasi pada jaringan tunika albuginea  korpus kavernosum penis yang dapat menyebabkan terjadinya angulasi/pembengkokan batang penis pada saat ereksi.


C.     Etilogi
Penyebab pasti penyakit ini belum diketahui dengan jelas. tetapi histopatologi plak itu mirip dengan vaskulitis pada kontraktur Dupuytren yang dapat disebabkan oleh reaksi imunologik. Dari hasil anamnesis didapatkan bahwa ternyata pasien - pasien ini mengalami trauma pada penis yang berulang pada saat sanggama.
Banyak ahli yang merasa yakin bahwa plak pada penyakit ini terbentuk setelah terjadinya trauma (misalnya pemukulan) yang menyebabkan perdarahan lokal di dalam penis.
Daerah yang mengalami kerusakan mengalami penyembuhan yang lambat atau abnormal akibat trauma yang berulang dan sedikitnya jumlah darah yang sampai ke daerah tersebut.
Jika keadaan ini terus berlangsung selama bertahun-tahun, maka plak bisa berkembang menjadi jaringan fibrosa yang keras, bahkan terjadi perkapuran atau pengendapan kalsium.

D.     Tanda dan Gejala
Pasien merasakan nyeri pada batang penis pada saat terjadinya ereksi, sedangkan pada saat tidak ereksi nyerinya berkurang. Karena nyeri ini maka kemampuan penetrasi penis ke vagina menjadi berkurang. Pada pemeriksaan terdapat jaringan yang teraba keras (fibrus) tunggal ataupun dapat berupa plak multipel pada tunika albuginea. Pada kasus yang terberat dapat teraba kalsifikasi sehingga dapat terlihat pada otot polos.
Gejalanya timbul secara perlahan.
Pada kasus yang berat, plak yang mengeras menyebabkan berkurangnya kelenturan penis, sehingga timbul nyeri dan ketika ereksi penis menjadi melengkung.
Lama-lama nyeri akan berkurang tetapi karena penis melengkung, penderita mengalami kesulitan dalam melakukan hubungan seksual.
Pada kasus yang lebih ringan, peradangan akan membaik tanpa disertai nyeri yang berarti maupun melengkungnya penis.
Plak pada puncak batang penis menyebabkan penis melengkung ke atas, plak pada bagian bawah menyebabkan penis melengkung ke bawah.
Beberapa penderita memiliki plak di bawah dan di atas sehingga terbentuk lekukan dan penis menjadi lebih pendek.
Nyeri, penis yang melengkung dan stres emosional menyebabkan penderita tidak dapat melakukan hubungan seksual.
Jaringan fibrosa juga bisa menyebar ke jaringan erektil (korpus kavernosus) sehingga tidak terjadi ereksi.

E.      Test Diagnostik
·        Pemeriksaan fisik
·        USG dilakukan saat penis ereksi

F.      Komplikasi
1.      Tidak mampu berhubungan seks
2.      Kesulitan mempertahankan ereksi
3.      Ansietas dan stress

G.     Penatalaksanaan
1.      Farmakoterapi : dapat diberikan tamoxifen 20 mg 2 kali sehari selama 6 minggu. Jika respon pengobatan cukup baik maka diteruskan sampai 6 bulan. Untuk mencegah aktivitas fibroblas dapat diberikan juga colchicine atau verapamil.
Jika terjadi nyeri yang berkepanjangan dapat diberikan analgetik (perhatikan lambung) dan vitamin E  200 mg 3 kali sehari.

2.      Operasi : Indikasi operasi pada penyakit peyronie adalah deformitas penis yang dapat menganggu sanggama atau disfungsi ereksi akibat peyronie. Waktu operasi ditentukan jika penyakit telah stabil atau matang, antara lain :  tidak terdapat nyeri saat ereksi  dan kurvatura atau deformitas saat ereksi  sudah menetap atau stabil. Keadaan itu biasanya dicapai setelah 12 - 18 bulan  sejak awal timbulnya penyakit.
Banyak teknik operasi yang dikerjakan hingga kini, mulai dari yang sederhana eksisi plak kemudian tandur kulit  atau cara Nesbitt. Nesbit melakukan eksisi oval pada konveksitas tunika albuginea, dan selanjutnya defek yang terjadi dijahit dengan benang yang tidak diserap. Nah akibat paling buruknya adalah pasca  operasi terjadi pemendekan penis.

3.      Peregangan
Peregangan melatih penis untuk membantu memecahkan plak jaringan parut yang terbentuk di satu sisi itu, yang menyempitkan otot dan menciptakan lengkungan umum untuk penyakit ini. Jaringan parut berserat sering terakumulasi hanya di bawah
permukaan kulit, mengencangkan dan menyebabkan striktur menjadi keras dan sangat tidak fleksibel.
Pegang penis di sekitar kepala dan tarik penis perlahan menjauh dari badan. Latihan ini dilakukan dengan penis yang lembek. Regangkan penis sampai maksimum
senyaman mungkin sampai Anda bisa merasakan tarikan pada pangkal penis.
Regangkan penis selama beberapa menit setiap hari.

4.      Jika Melengkung
Meluruskan penis melengkung melalui latihan umum dikenal sebagai Jilq melengkung. Mulailah latihan dengan menerapkan pelumas tipis-tipis ke penis dan ke telapak tangan Anda. Penis harus dalam keadaan ereksi sebagian untuk latihan ini, tapi tidak sepenuhnya ereksi. Buat simbol “OK” dengan tangan kanan Anda, dan perlahan-lahan buat gerakan “memerah susu” ke arah yang berlawanan dari
lengkungan. Jika penis Anda melengkung ke kanan, Anda akan  “memerah susu” ke
kiri dan sebaliknya. Tangan kiri Anda harus memegang pangkal penis. Sementara
tangan kanan Anda mengakhiri gerakan pertama, tukar tangan, sekarang laukan pemerahan penis dengan tangan kiri sementara tangan kanan memegang pangkal penis. Anda harus memegang penis dengan kuat dengan tangan yang melakukan gerakan memerah susu, ibu jari melingkar di sekitar batang penis dan beri tekanan pada sisi melengkung untuk membantu memecah plak. Lakukan latihan ini setiap hari selama sekitar lima sampai 10 menit setiap kali.

5.      Pijat
Pijat daerah plak di sisi penis dimana lengkungan berada. Pijat daerah ini kuat, gabungkan latihan peregangan dengan pijat untuk manfaat tambahan. Memutus lapisan plak adalah kunci untuk meluruskan penis, dan membutuhkan waktu dan kesabaran. Tingkatkan tekanan selama pijat atau peregangan untuk fokus pada lengkungan tersebut. Sebuah obat alami untuk menemani pijat adalah dengan menggunakan 1 sendok makan minyak zaitun saat memijat penis, atau 2 sendok teh masing-masing madu dan susu untuk manfaat tambahan. Celupkan tangan ke dalam campuran tersebut dan pijat ke permukaan penis saat Anda melakukan pijat.



 
ASUHAN KEPERAWATAN
A.     Pengkajian
1.      Identitas
2.      Riwayat kesehatan

B.     Diagnose Keperawatan
1.      Gangguan citra diri berhubungan dengan kelainan anatomis
2.      Ansietas berhubungan dengan disfungsi seksual
3.      Kurang pengetahuan berhubungan dengan kurangnya informasi tentang penyakit

(Silahkan cari materi langkapnya di buku.....) 
Salam Sukses!!!

DAFTAR PUSTAKA
http://dokter-andre.blogspot.com/2010/03/penyakit-peyronipeyroni-disease.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar